Tuesday, September 30, 2008

Thailand Tour - Pattaya (day 4)

Belum puas tidur sudah harus bangun pagi lagi. Kali ini breakfastnya di lantai 77 Baiyoke Sky Hotel. Menunya seperti layaknya menu di hotel berbintang. Nothing special.

Ok, hari ini acaranya dari Bangkok menuju PATTAYA dengan bus. Perjalanan kali ini berhenti dibeberapa persinggahan dan akan kutuliskan secara berurutan.

SRIRACHA TIGER ZOO & CROCODILE FARM
Ditempat ini seperti namanya adalah pertunjukkan binatang. Yang unik, kita dapat melihat induk babi menyusui anak macan atau sebaliknya induk macan menyusui anak babi. Mereka ditaruh dalam 1 kandang. Akur dan tidak dimakan anak babinya.
Beberapa tahun yg lalu, aku pernah mendapatkan foto dari email teman dimana anak-anak babi berpakaian kulit macan dan lagi menyusu di induk macan. Lucu banget. Awalnya aku pikir itu adalah trik kamera. Gak taunya memang benar adanya dan aku melihat sendiri termasuk anak babi yang dibalut dengan kulit macan. Aku jadi berpikir apakah dengan dipakaikan kulit macan membuat sang induk macan mengura bahwa anak babi itu adalah anaknya (kulitnya sama). Atau supaya memiliki aroma tubuh yang sama?

Di tempat ini kita bisa berpose dengan anak macan. Kita bisa memangku anak macan tersebut ataupun dengan pose memberi susu pada anak macan. Masih jinak sih. Cuma agak takut juga. Biayanya sekitar 150 bath. Sementara ditempat lain, kita juga bisa berpose dengan monyet ;-) sambil membandingkan mana yg lebih cakep. He...he....

Pertunjukkan disini yg kami lihat adalah:

  1. Crocodile show. 2 orang pawang dengan enaknya bermain dengan buaya yang banyak sekitar 7 ekor. Dan dia juga sempat berpose di mulut buaya yang terbuka tanpa takut digigit. Duh seandainya digigit, hilanglah kepalanya. Ngeri ahhhh....
  2. Tiger show. Ibarat lepas dari mulut buaya masuk ke mulut harimau. Tapi bukan untuk dimakan loh cuma pindah tempat aja. He...he...Tiger show ini, seperti namanya melihat pertunjukkan babi dan macan. Atraksinya seperti pertunjukkan sirkus deh. Lompat api, berjalan diatas tiang-tiang yang dipancangkan pada panggung, dll.
  3. Pig calculation. Seperti namanya pertunjukkannya adalah mengitung yg dilakukan oleh babi. Kita tinggal sebutkan angka maka sang babi akan mengambil angka yang sesuai. Pintar juga. Berikutnya ditempat yg sama ada balapan babi. Seperti balapan kuda, para babi langsung lari menuju garis finish.

Tak terasa sudah waktunya makan siang. Menu hari ini ada yg istimewa yaitu SATE BUAYA. Gak kebayang sih gimana rasanya. Setelah dicoba, ternyata enak juga. Empuk. Rasanya seperti ayam goreng. Dan tidak tercium bau buaya. Emang bau buaya seperti apa ya????
Lunch kali ini benar-benar aku idamkan dan kutunggu karena kali ini ada ikan tim saus lemon. Saat aku mencicipinya terbayang rasa asam dan pedas khas Thailand seperti yg aku temui di Surabaya. Namun ternyata ditempat aslinya aku hanya merasakan rasa asam saja (seperti hasil masakanku he....he....). Well, berbicara tentang ikan tim saus lemon, aku jadi teringat saat makan makanan yg sama di Hong Kong. Duhhh lupa namanya cuma aku ingat sih tempatnya yaitu di Hennessy Road di kawasan Causeway Bay. Ikan timnya benar-benar enak dan terasa asam pedasnya. Benar2 pas dan rasa manis dari ikan yang masih fresh. Two thumbs deh.
Tersedia juga Tom Yam. Kali ini isinya jamur putih yang besar, ikan dan udang. Rasanya asam dan pedasnya tak terlalu terasa. Warnanya merah bening tanpa campuran susu atau santan.
Ada juga ayam (entah masak apa) yg dicampur dengan kacang, irisan wortel dan bawang bombay.
Kemudian sayur hijau. Duhhh kamus sayurku sangat dikit. Gak tau nama-nama sayur nih. Soalnya pas pelajaran itu, aku lagi bolos. He...he....
Ada juga telur dadar yg membungkus saus tomat dengan campuran paprika merah, kacang polong, cincangan daging.
Overall, rasanya enak dan cukup banyak buat perutku.

Puas makan, perjalanan dilanjutkan dengan bus lagi.

SUPHATRA LAND FRUIT
Sejak dari Surabaya sudah terbayang makan durian monthong sepuasnya selama di Thailand. Akhirnya impianku jadi kenyataan deh.
Tiba di Supattra Land kami disambut oleh 1 butir buah kelapa yang segar dan manis. Daging buahnyapun masih empuk. Sama dengan di Indonesia hanya saja disini lebih manis. Dipotong langsung dan disajikan tanpa gula dan es batu. Benar-benar segar dan lega deh.

Kemudian kami diajak keliling perkebunannya yang sangat besar. Entah berapa ratus hektar. Naik kereta api tut....tut... Siapa hendak turut. Keliling Supattra land. Ayolah yg mau turut serta. ;-)
Benar kami keliling naik kereta mini keliling perkebunan. Banyak tanaman disana.
Seperti lagu: lihat kebunku penuh dengan buah.
Ada yang merah dan ada yang putih. Setiap hari kupetik semua.
Durian, apel, mangga, nangka, buah naga, markisa, anggur, belimbing, salak, manggis, kelapa dan karet.
Disini kami bisa puas mencicipi durian monthong yang tersohor. Rasanya nyam....nyam.... Ruarrr biasaaaa.....bikin montok deh.
Duriannya sudah masak dipohon dan harum ruar biasa. Warnanya putih bersemu kekuningan. Beda dengan durian monthong yang aku makan di Indonesia. Yang disini benar-benar enak. Jika tidak ingat akan tenggorokan yang agak gak enak, bisa habis deh satu buah besar durian. He.... He.... Sanggup gak ya???? Enak sih.
Sempat pemotong buahnya beratraksi dengan berpura-pura teriris tangannya. Cara membelahnyapun seperti memotong buah biasa. Pisaunya tentunya tajammmm ruarrr biasa.

Sementara ibu-ibu memotong dan mengupas buah yang lebih kecil. Mangganya juga manis manis asam. Tidak seperti mangga gadung di Indonesia yang benar2 manis.
Nangkanya juga berdaging tebal, cuma lebih manis yang di Indonesia tepatnya yang pernah aku makan di Bogor dan Pulau Lombok.
Belimbing sih tidak aku coba disana hanya saja kami dikasih satu orang satu buah. Dalam hati, aku berharap dikasih durian saja untuk dibawa pulang. He...he....


Oh ya, salaknya unik banget. Bentuknya lonjong dan rasanya manis manis asam. Berair dan segar. Gimana ya kalo dibuat juice salak? Wowwww... Pasti segar apalagi jika diminum siang-siang pas teriknya mentari yang lagi menyengat di bumi pertiwi.

Puas makan buah, kami diajak keliling lagi ke areal di seberangnya untuk mencicipi papaya salad khas Thailand. Cara pembuatannyapun unik. Ditumbuk di belanga dan semuanya dicampur disana sambil diaduk. Kacang, bawang merah, cabe dicampur menjadi satu. Rasanya..... Segarrrr dan pedassss.... Sampai bibir kemerahan merekah seperti cabe keriting.


Satu hal yang membuat kami malu adalah: sebelum papaya salad dihidangkan, terhidang terlebih dahulu berlembar-lembar daun selada yang berwarna hijau segar. Ada pula yang keunguan. Plus semangkuk kecil mayonaise. Kami langsung mencoba tuh daun saladanya. Manis dan segar. Habis deh sepiring daun seladanya. Kemudian datanglah papaya saladnya. Dan kami langsung aja menyerbu. Pelayannya bengong liat kami makan. Terus dengan bahasa isyarat dia mengatakan kalo bukan begitu cara makannya. Si pepaya diletakkan diatas daun selada kemudian diberi mayonaisenya dan kemudian dimakan (seperti makan bulgogi ala masakan korea). Astaga.... Jadi malu nih. Dan dengan cara makan yang benar, terasa lebih enak dan pedasnya di minimalkan dan kuah asamnya lebih terasa. Hm.... Benar-benar menggugah selera dan rasanya pengen deh nambah lagi..lagi..lagi...dan lagi. Sayangnya perut udah penuh.

Puas disana kami melanjutkan perjalanan ke PATTAYA untuk bermalam dan nonton kabaret yang dimainkan oleh para banci yang konon lebih cantik dari wanita sebenarnya. Ahhh jadi penasaran nih. Seperti apa sih cantiknya.

PATTAYA
Sepintas mirip Pantai Kuta di Bali. Dari keramaiannya, jajaran hotel sepanjang pantai, cafe, bar hingga kios-kios sepanjang jalan. Mirip Kuta dan Legian. Dibandingkan dengan Phuket, Pattaya lebih ramai dan lebih mirip Bali. Kehidupan malamnya juga ramai sekali. Banyak turis yang datang dan berjalan-jalan dengan cueknya.

Yang membedakan adalah di Bali tidak tampak banci atau waria yang berkeliaran dengan bebas dijalanan dan menjajakan diri. Selain itu juga banyak kupu-kupu malam yang berdiri dipinggir pantai menjajakan "cinta semalam".

Berbicara tentang para waria, tidaklah afdol jika ke Pattaya tanpa melihat banci show. Maka malam ini kami diajak nonton kabaret show dengan penari para banci di Alcazta. Pertunjukan dimulai sekitar pukul 18.30 waktu Bangkok dan berlangsung sekitar satu jam. seperti halnya pertunjukkan kabaret, kostum, tata panggung, lagu dan tari sangat beraneka warna dan mengundang decak kagum para penonton terutama pada para pemerannya.

Jika kita tidak diberitahu sejak awal, kita tidak akan tahu kalau mereka adalah waria. Well, mereka sangat cantik, bodynya aduhai, dan mulus. Benar-benar, saya sebagai wanita merasa "tersaingi". He...he...
Benar-benar tidak disangka deh kalo mereka ini bukan wanita asli. Tapi jangan mendengar mereka bicara ;-)

Uniknya disini mereka bebas berkeliaran dan bebas menjajakan diri. Seolah-olah mereka dilegalkan. Tapi inilah daya tarik Pattaya. Jika dilihat dari alam dan budayanya, menurut aku sih, lebih bagus Bali. Asal saja Bali jangan dijadikan Hollywood dimana semua hal di buat seolah-olah memindahkan Hollywood ke Indonesia. Biarkan Bali tetap dengan budayanya yg khas.

Setelah menonton shownya, para pemerannya langsung berada diluar gedung untuk berpose dengan pengunjung. Kita bebas memilih siapa yg akan kita ajak foto. Asal bayar 40 bath untuk sekali pose. Dan diantara mereka ada 1 yang tercantik dan merupakan pemenang kontestan waria. Juara 1 lagi. Tapi memang benar2 sangat cantik dan menarik. Dia juga yang sangat banyak yg antri. Sebelnya nih, dia juga sangat matre. Langsung ambil duitnya dan cepat2 ingin segera selesai foto. Maka kadang hasil jepretannya kurang bagus. Sebel kan....

Tak terasa perut mulai keroncongan. Selesai nonton kabaret ini, kami langsung menyerbu makanan yang dipesankan oleh travel agen di Thailand oleh para koki dari Furama Seafood Restauran. Menu hari ini:
1. Tom Yam. Kuahnya merah dan tidak bening lagi alias ada campuran susu atau santan. Rasanya lebih pedas dibandingkan di Bangkok.
2. Kepiting dimasak dengan telur. Enak juga namun sayang kepitingnya kecil dan kurus.
3. Ikan goreng dengan bumbu khas Thailand. Dan tiap kali makan, ikan selalu menjadi menu favorit dan selalu habis duluan.
4. Udang goreng tepung. Rasanya so so lah. Nothing special for me.
5. Tanghun yg dimasak dengan telur dan sayur.
6. Cah kangkung
7. Ayam goreng
8. Buah semangka dan nenas.

Selesai makan, kami jalan2 disekitar pantai dan berburu souvenir di Hard Rock Pattaya yang hanya berjarak 200m dari hotel kami.
Oh ya, kami bermalam di Discovery Beach Hotel. Hotelnya bagus, nyaman dan bersih. Boleh lah didatangi lagi.

Oaaaahhhhh tak terasa hari sudah larut. Besok harus bangun lebih pagi untuk menjajal pasir di pantai Pattaya.


Sent from my BlackBerry® wireless device

No comments: