Sunday, September 28, 2008

Thailand tour - PHUKET (day 2)

Kring....kring..... Dengan malas kuangkat telpon. Suara diseberang terdengar "this is your wake up call". Langsung deh kututup telponnya. Udah jam 6 pagi ternyata. Molor sekitar 30 menit. Langsung deh ke kamar mandi dan siap-siap untuk perjalanan hari ini.

Tour pagi ini dimulai dari Phuket Graceland Resort & Spa di Patong Beach dengan bus untuk menuju ke pulau Phang Nga alias James Bond Island.

PANTAI PATONG atau PATONG BEACH adalah salah satu pantai yang terkenal di Phuket yang berada di laut Andaman. Dulunya waktu bencana tsunami daerah ini juga terkena. Ternyata Patong Beach ini hanya 2 jam dari Aceh, dimana waktu tsunami Aceh merupakan wilayah dengan kerusakan terparah. Hanya saja di Phuket sudah dibangun kembali dan tidak tampak lagi bekas-bekas kehancuran akibat tsunami. Malah banyak bangunan baru disepanjang pantai dan hotel-hotel serta pub bertebaran disepanjang pantai. Mirip dengan di Pantai Kuta - Bali.

Tadi waktu menyusuri pantai, ombaknya sangat besar karena terletak di dekat Samudra Hindia. Bagus buat yang suka surfing. Angin lautnya sangat kuat. Situasi seperti ombak seperti ini mirip dengan Blue Point di Bali.
Mirip juga jalan menuju ke Blue Point juga melewati bukit dan jalan berkelok-kelok.



Sepanjang perjalanan ke Provinsi Phang Nga banyak terlihat pohon kelapa dan juga terlihat pantai. Oh ya Phuket dikelilingi oleh pantai.
Benar-benar mirip di Bali. Jika kita via darat dari Gilimanuk ke Denpasar.
Namun mendekati lokasi atau makin keselatan, banyak terlihat deretan pohon karet.
Menurut Guidenya, Phang Nga merupakan pulau tersendiri. Dan untuk kesana melewati jembatan yg menghubungkan Phuket dengan Phang Nga. Di jembatan ini dulunya ada sepasang suami istri yg bunuh diri akibat tidak disetujui oleh orang tua mereka. Bunuh diri dengan meloncat dari atas jembatan.

Pulau-pulau disini mirip dengan Kepulauan Seribu di Jakarta. Bedanya jika di Jakarta, kepulauan tsb berpenghuni bahkan banyak penginapan seperti P.Putri, P. Matahari dll, P. Pantara, P.Bira dll, disini Pulau Phang Nga nyaris tak berpenghuni karena pulaunya adalah pulau karang. Namun masih ada tanaman yg hidup diatas kerasnya batu karang.
Selain itu juga tampak jajaran pohon sejenis kelapa dan bakau yang tumbuh dan tampak seolah-olah melindungi karang dari abrasi air laut. Perjalanan dengan boat sangat mengganggu karena angin dan hujan. Walaupun memakai jas hujan (beli dadakan) dan pelampung tetap saja terasa tak nyaman.

JAMES BOND ISLAND termasuk salah satu dari jajaran pulau-pulau yang tersebar di kepulauan ini. Dinamakan James Bond Island karena sekitar 25 thn yg lalu, ditempat ini dibuat shooting film Bond yang masih dibintangi oleh Roger Moore dalam film "The Man with The Golden Gun".



Pulau ini terdapat karang yang tampak terjatuh dan ditopang oleh karang yg lain. Sangat unik dan bagus. Ada juga batu karang yg berdiri ditengah-tengah laut seolah-olah hendak melawan angin. Sementara air lautnya hangat dan jernih. Menggoda pengunjung untuk menceburkan diri dan bermain air.
Yg suka hiking bisa mendaki karang dan melihat sisi lain dari pulau ini.

Seperti halnya tempat turis, dikiri jalan berjajar penjual souvenir. Harga pembukanya sangat mahal. Dari 600 bath tiba2 diturunkan menjadi 200. Wah jadi kuatir nawar nih. Sayangnya penjual tidak dibekali dengan bahasa inggris yg memadai. Namun uniknya mereka lebih bisa berbahasa mandarin.
Ditempat ini, ada cumi yg lumayan enak. Harganya 100 Bath utk 3 bungkus. Rasanya? Well... Seperti gorengan cumi lainnya yg manis dan agak keras. Namun enak.

Yang unik disini adalah toiletnya. Bentuknya seperti umumnya toilet jongkok namun tidak berada dilantai tapi seperti toilet duduk.

Selesai dari sana, kami naik perahu boat ke suatu perkampungan muslim yg menjual makanan. Uniknya perkampungan ini dibangun diatas laut. Namun tidak bergoyang seperti halnya didermaga. Sangat kokoh dan bersih.
Kali ini kami makan soup udang yang bening. Rasanya asam dan terasa jahenya. Enak dan segar.
Ikannya digoreng dan diberi bumbu yang agak asam dan pedas.
Terus ada lalapan dengan sambal terasi yg enak. Tidak terlalu pedas. Lalapannya diletakkan diatas potongan es batu. Isinya timun, kacang panjang dan terong.
Udang rebus juga tersaji namun sayangnya tidak fresh. Menu standard yaitu telur dadar ada juga. Terus ada sayur mayur yang di tumis. Ada juga ayam entah dimasak apa. Warnanya kuning dan tampak tidak menggoda sehingga nyaris tak disentuh. Ditutup dengan buah nenas.

Perjalanan selanjutnya adalah ke Wat Chalong Temple. Hari sudah sore dan masih gerimis. Masuk kuil dan melihat sebentar. Kuil ini adalah kuil yang terkenal dan terbesar di Phuket. Banyak turis datang kesini memohon keselamatan dan rejeki. Konon banyak yg doanya dikabulkan.
Disini ada kejadian yg lucu dengan masalah bahasa dan uang. Saat menuju bus, tampak gerobak rujak yang menggoda. Peserta lain mengatakan rujaknya enak dan murah. 4 buah mangga muda yg masih kecil hanya dihargai 1 bath. Sepotong pepayapun sama. Tergoda oleh murahnya dan butuh makan buah, maka kucoba membelinya. Ternyata harganya bukan 1 bath tapi 10 bath. Sedangkan teman yg sebelum aku beli, bayarnya dengan uang receh yg dia sendiri tak tahu berapa nominalnya. Pas saat tiba aku membelinya, harganya utk 2 macam buah kena 30 bath. Nah loh.... Selisih yg sangat jauh.
Bingung kan??? Aku sempat protes, tapi karena penjual gak bisa bahasa Inggris dan aku sendiri gak bisa bahasa Thai, maka kuputuskan utk tidak protes. Toh jika dirupiahkan, masih make sense. Bumbunya enak. Pakai kacang tapi diberi terasi. Dan terasa asin dikit. Tidak terlalu pedas jadi bisa dinikmati tanpa perlu berkeringat karena kepedasan.

Dari sana kami ke puncak bukit untuk melihat sunset. Nama tempatnya PROMTHEP CAPE. Dari sini bisa melihat pantai termasuk Patong Beach. Sangat indah namun sayangnya mentari tidak muncul dan tidak tampak indahnya saat mentari menuju peraduan. Mendung dan rintik hujan menyertai perjalanan kami mendaki bukit (sedikit sih). Diatas juga ada semacam "museum" yang dibangun untuk merayakan 50 thn berdirinya mercusuar yang menjaga perbatasan antara Malaysia dan Thailand. Tidak luas namun dari atas bisa melihat hampir seluruh daerah pantai dengan cukup memutar atap dari mercusuar mini tersebut. Namanya the house of light. Didalamnya juga ada miniatur mercusuar dan lampu kuno yg digunakan.

Perjalanan diakhiri dengan makan malam di Kan Eang Seafood. Kali ini aku benar2 menemukan Tom Yang Gong sangat lezat. Antara rasa asam dan pedasnya sangat pas. Benar2 menutupi kerinduan akan makanan khas Thailand yang terkenal ini. Disini makanannya hampir semuanya seafood. Ada udang yg rasanya sangat enak. Entah masak apa. Ikan bakar dengan bumbu cocol yang enak campuran antara cabe, bawang, jeruk nipis dan entah bumbu apa lagi. Pepes ikannya juga pedas dan enak. Cumi bakar yg cukup empuk dan lezat. Tak ketinggalan sayur mayur. Ada juga gorengan udang dengan sayur. Enak juga seperti gorengan kangkung di resto Penang Village di Surabaya. Renyah dan enak. Perut terasa sangat kenyang.

Sawasdeeka...




Sent from my BlackBerry® wireless device

No comments: