Saturday, June 26, 2010

d'kampoeng@Sutos, Surabaya

Tempat ngudap terbaru di Sutos adalah d'kampoeng. Konsepnya mengusung makanan tradisional Indonesia khususnya Surabaya. Namun demikian tidak semua jajanan yang ada di Surabaya ada disini misalnya semanggi dan kupang lontong.

Konsep kampoeng diwakili dengan dekorasi yang dibuat seperti di kampung. Penjual makanan berada di sepanjang sisi kiri dan kanan dekat didinding serta ditengah-tengah. Di antara penjual terdapat meja utk makan. Meja panjang serta kursi kayu panjang memenuhi koridor beberapa meja bulat yang tidak rata diletakkan bedekatan dengan penjual jajanan. Kemudian ada ruangan yg dibuat seolah-olah berada di dalam rumah untuk pengunjung yang ingin "privasi". Sangkar burung bertebaran diatas penjual yang berada ditengah-tengah. Sementara diatas meja panjang bergantungan macam-macam kain tradisional Indonesia. Ada sarung Bali, Ulos, tenunan. Di salah satu dinding ada layar lebar yang menyiarkan siaran TV. Sementara disisi lainnya dekat jendela adalah meja panjang juga dimana pengunjung dapat melihat suasana Surabaya dibalik jendela. Para penjual menjual makanannya lengkap dengan rombongnya. Kemudian ada beberapa tempat untuk lesehan mirip dengan tempat santai..
Sayang sekali musik yang terdengar tidak mendukung kesan tradisional dan terlalu keras. Alangkah indahnya jika musik yang diputar adalah gamelan atau musik tradisional lainnya.


Makanan yang tersedia disini terdapat beberapa yang cukup terkenal misalnya: Soto ayam Sadi, Rujak SK, gado-gado Arjuna, bakwan Pacar, dan lontong balap pak Gendut. Lainnya ada rawon, nasi campur, Gudeg, Mie Yogya, bubur madura, nasi pedes, nasi krawu, nasi pecel, tahu campur, nasi bebek, lontong kikil, sate, aneka penyetan dan sate. Ada juga stan minuman yg menyediakan aneka jus & aneka es misalnya es palu butung, es campur dll. Kemudian jajanan misalnya: leker, rangin, dawet, ronde, es puter dan es doger.

Dari beberapa makanan yg ada yang saya coba adalah: nasi pedas, nasi goreng yogya, bakwan pacar, rujak tolet dan es puter.
Nasi pedas, sesuai namanya menunya memang pedas dan sambalnya sangat nikmat dan membuat lidah bergoyang. Lauknya terdiri dari ayam suwir, sambal goreng udang, cumi2, kerang dan beberapa sayur. Saya memilih udang, ayam suwir dan lodeh tahu tempe. Rasanya enak sayang sekali tidak hangat. Seandainya nasinya panas akan lebih terasa sedap.
Nasi goreng yogya terasa sangat manis. Saya lebih suka nasi goreng kluntung yang di Kapasan atau Simolawang.
Sewaktu makan bakwan Pacar, terasa nostalgia. Dulu sewaktu kecil sepulang dari Gereja di jln Pacar selalu mampir makan bakwannya. Masih terasa enak.
Sementara rujak toletnya lebih terasa petisnya yang kental. Sayang kurang kecap dan air asam.
Es putarnya sangat biasa, tidak terasa nangkanya. Untuk es putar saya lebih suka yang ada di Loops yang sangat terasa nangka maupun duriannya.

Secara keseluruhan, tempat ini sebagai alternatif makanan lain untuk melengkapi Sutos sebagai tempat tujuan masyarakat Surabaya dalam mencari makanan dan sekaligus tempat nongkrong favorit.


Sunday, November 30, 2008

Bakso Pak Djo

Beberapa minggu terakhir ini, setiap habis fitness (kalo gak kemalaman) sejam kemudian aku pasti sudah mampir di bakso Pak Djo di depan Bioskop di Tunjungan Plasa.
Gimana mau kurus coba.....
Habis fitness makan bakso.
Gak ngefek deh kalori yang terbuang saat kardio.

Sejak di bilangi sama Cipto dan mencobanya, aku langsung tergila-gila. Dasar aku doyan bakso, maka dengan mudahnya cara makan bakso baru ala pak Djo sangat merasuk aku.

Bakso Pak Djo ini adalah salah satu bakso yang cukup terkenal dikota Surabaya. Lokasinya di dekat SMA Petra Manyar. Sejak aku sekolah, sering makan disana terutama saat akan pratikum.
Bakso ini juga ada di Pujasera di Galaxy Mal.

Kalo bakso tanpa kuah hanya ada di Tunjungan Plaza dan Galaxy Mal, tepatnya di depan bioskop 21. Dimakan dalam wadah plastik tanpa kuah dengan bumbu diatasnya. Ada 3 macam bumbu: original, manis pedas dan BBQ.
Kita bisa memilih antara: Siomay, bakso halus maupun kasar, tahu dan gorengan. Oh ya ada bakso telur juga loh.
Awalnya aku selalu beli 2 bakso halus, 2 siomay dan 1 tahu dengan saus original yaitu kecap manis, saus tomat dan sambal. Dan diatasnya ditaburi bawang goreng. Makannya dengan tusukan dari bambu (seperti tusuk sate).
Makannya sambil jalan. he...he. Disana tidak disediakan tempat duduk sih.
Tapi sekarang, aku ganti dengan 2 siomay, 2 tahu dan 1 gorengan. alasannya sih cuma mau mengurangi daging merah. Gak masuk akal ya...
Harganya 1 porsi ( 5 biji) Rp 10.000. Sedangkan bakso telurnya Rp 5.000/biji.

Kyoho Grape

Senin lalu aku ditelpon Pak Candra, Manager Ranch Market Surabaya yang mengabarkan kalo ada varian grape yang uenakkk.... dan cuma datang 10 pak saja.
Well, karena tertarik dan yakin kalo Pak Candra bilang uenakk pasti uenakk...
So, aku bilang tolong disimpankan 1 untuk aku dan akan aku ambil Selasa atau Rabu.

So, pada hari Rabu setelah selesaikan sedikit urusan dikawasan Dharmahusada, aku langsung meluncur ke Ranch Market di Galaxy Mal. Sesampai disana, aku langsung menuju rak buah dan mencari anak buah Pak candra untuk meminta pesananku. Sambil menunggu, aku sekalian beli beberapa buah lain yang memang bagus-bagus disana.
Tak lama kemudian salah satu anak buahnya memberikan Grape itu dan alamakk... sudah dibungkus plastik dan rapi jali. Kecil juga nih anggur.... Dalam bungkusan itu cuma setangkai aja. Astaga... dikit amat ya.

Setelah bayar, aku sempat berpikir kenapa ya kok kali ini belanjaanku mahal banget. Biasanya gak semahal ini, so sambil berpikir aku jalan meninggalkan area supermarket menuju mobil. Terlintas sih masalah USD uang menggila akhir2 ini. Apa karena USD yang lagi mahal ya?
Minggu lalu aja gak habis sekian ratus ribu.. Duh....
So, sesampai di mobil aku langsung melihat struknya dan nampaknya sih normal saja kecuali 1 item yang tertulis Rp 175.000,-. Apa ya gerangan itu.. Ternyata oh.. ternyata yang membuat aku terkejut, terhenyak dan shock.. whateverlah.. adalah di Grape itu.

Rencana mampir kerumah untuk menaruh buah itu tapi karena terburu-buru balik kantor, so aku putuskan langsung ke kantor aja. Sepulang dari kantor aku lupa kalo sempat belanja buah.. Gibolan bangetssss....
Malamnya saat buka kulkas, teringatlah aku kalo aku habis belanja Grape yang alamak muahalll...
Tanpa buang waktu, langsung kubuka bungkusnya dan dicuci.

Saat disajikan asisten, aku melihat dengan takjub anggur ini. Kulihat dengan teliti dan amati dengan cermat. Penampilannya sih seperti anggur biasa. Ukuran per buahnya cukup besar seperti anggur Red Globe. Warnanya agak tua mendekati kehitaman.
Saat kugigit, terasa agak sepat dibagian kulitnya dan daging buahnya sangat uenakkk...
Manis dan juicy. Butir kedua kuambil dan langsung hap... masuk semuanya. Pelan2 kukunyah, ternyata antara kulit dan dagingnya sangat mudah terpisah. Jadi saat mengunyah anggur itu, tanpa dikupas, didalam mulut bisa terpisah sendiri. So, aku buang aja kulitnya yg sepat itu dan nikmati daging buahnya.
Butir ketiga, terasa sedikit beralkohol. Cuma aku heran, apa akibat berada didalam mobil yang terlalu lama atau memang seperti itu. Whatever lah.. anggap aja minum wine he..he...
Cuma aku agak menyesal dikit kenapa ya kok gak mampir rumah untuk turunkan anggur itu sehingga bisa tahu rasa sebenarnya.

Tadi pagi pak Candra sms dan nanya gimana rasanya anggur Kyoho itu. Aku bilang ueanakk...
Cuma harganya yg gak enak.
Kata pak Candra Kyoho Grape itu adalah the best and the most expensive grape in the world.
Oh ya, anggur itu cuma bisa ditemukan di Jepang dan termasuk jenis yang langka.
Dan aku termasuk salah satu dari 10 pelanggan Ranch Market yang cukup beruntung yang bisa mencicipi anggur itu.
Well, apakah perlu bangga atau sedihh...
Bangga karena bisa mencicipinya, sedih karena melanggar tekad untuk mengurangi beli produk impor dalam rangka mengurangi dampak global warming (dari BBM).

Thanks to Pak Candra, Ranch Market Surabaya atas informasinya dan atas kebaikannya untuk menyimpan 1 untuk aku.


NB: masih menunggu kedatangan strawberry Korea yang uenakk dan manis.. di Ranch Market.

Sunday, November 9, 2008

Honeymoon Dessert @ TP IV

Saat melihat nama tempatnya aku jadi tertarik untuk mencoba.
Akhirnya niat itu terlaksana juga pada hari Jumat kemarin.

Sesuai dengan namanya menunya adalah macam-macam dessert yang tampak menggugah selera. Ada juga duriannya loh.
Setelah berlama-lama memilih dan bertanya sama waiternya, kami memilih ketan hitam dengan mangga (duhh apa ya namanya), buah campur dengan saus kelapa (santan kali ya) dan ronde dengan juice almond. Lupa semua nama menunya. Tidak kucatat sih.

Ok yang pertama adalah ketan hitam dengan irisan mangga + saus vanila (rasanya ada santannya juga). Mangganya enak dan manis (he...he...). ketan hitamnya lumayan lah. Cuma sausnya yg kurang enak.

Menu kedua adalah campuran buah (lagi2 ada mangga), melon, dll + saus kelapa (menurut aku sih santan namanya). yg ini rasanya biasa saja.

Menu ketiga adalah ronde dengan juice almond. Rondenya hambar tapi isi kacangnya sangat manis. Harusnya sih pas tapi entah kenapa terasa hambarnya. Apakah karena isi kacangnya yg sangat kecil sedangkan tepungnya lebih banyak sehingga saat digigit yang sangat terasa adalah hambarnya rasa tepungnya. Juice almondnya biasa saja.

Overall tidak terlalu istimewa. Dengan harga yang dipatok, rasanya kami tidak mau kembali lagi. Entah gimana rasa duriannya. Hanya saja aku malas untuk kembali untuk sekedar mencicipi durian disana.

Hal ini berbeda dengan kedai dessert yang aku coba di Hong Kong. Honeymoon dessert juga ada lho di HongKong. Aku baru ingat ternyata yg aku makan di Hong Kong bukan honeymoon dessert tapi yang lainnya. Sayang aku lupa namanya. Yang pasti adalah di Causeway Bay dan persis didepan WTC. Disini dessert terutama duriannya sangat enak dan membuat aku ketagihan untuk makan disana. Nyam..nyam...nyam....

Thursday, November 6, 2008

Mongolian Restaurant @ Supermal, Surabaya

Kemarin aku benar-benar jenuh dengan makanan di CITO (sebelah kantor). Hampir tiap hari lunck ku berasal dari sana (bukan aku yg kesana tapi titip beli, he...he...). So, kemarin siang aku niat kabur dan cari alternatif lain. So, aku bikin janji untuk lunch bareng ama Cipto di PTC.
Karena masih agak flu, aku berniat makan sesuatu yg hangat dan berkuah. Niat awal sih mau makan udon di Oba Japanese Restaurant di PTC. Tapi berhubung pas lewat dan aku lihat ada restaurant baru, maka aku berniat mencobanya.

Setelah mampir ke Tokonya Cipto, kami langsung kesana. Tempatnya lumayan luas dan berada pas di depan dan bersebelahan dengan Dapur Hotplate dan satu deret dengan Oba. Di promosinya katanya the first Mongolian Restaurant in Indonesia. Benar gak ya????

Pas kami kesana, banyak tempat yang kosong (cuma 1 yg terisi + meja kami). Mejanya lumayan banyak, ada indoor dan outdoor. Berhubung siang hari dan kami tergolong non smoker, maka kami milih duduk didalam ruangan yg ber AC. he..he.. Kamipun memilih duduk di sofa. Yang bikin aku geleng kepala adalah mejanya yg berbentuk kotak yang sama sisi (bujur sangkar kali ya) dan jauhhh kalo duduk berhadapan.
Oh ya nama lengkapnya adalah Mongolian Restaurant Dip Soup. Sesuai dengan namanya menu disana berbentuk soup yang diberi macam-macam isi (seperti Shabu-shabu ala Jepang atau Suki ala Thai). Cuma disini soupnya ada 6 macam. Ada vegetable soup, flower soup, spicy soup, ginseng soup ( dan lupa). Isinya banyak antara lain: daging sapi, gindara, hipio, cumi-cumi, crab stick, haisom, jamur-jamuran dll. Selain soup juga ada menu BBQ (mirip yakiniku). Karena aku masih agak flu maka kami memilih hidangan yang set dengan spicy soup. Isinya: udang, beef, crab stick, tahu, suun, jamur2an, bakso sapi, bakso ikan, hipio, haisom ( ehmmm apa lagi ya??)

Saat dihidangkan, aku bingung karena pancinya benar2 kecil dan padat berisi. Setelah mendidih, aku mencoba kuahnya. Sesendok kuambil dan kutaruh di mangkuk kecilnya. Warnya merah (seperti soup Tom Yam), dan rasanya agak pedas dan terasa berempah seperti kari. Awalnya aku sempat merasa agak gimana gitu karena kari adalah salah satu makanan yang tidak aku sukai. Tapi kemudian rasa karinya jadi hilang.
Sesuap demi sesuap kami coba dan tersa enak juga. Hangat dan sedikit pedas. Kami juga diberi saus. Ada 2 macam saus yaitu pedas dan tidak pedas. Aku milih yg tidak pedas dan Cipto yg pedas. Sausnya sendiri berisi cincangan bawang putih goreng dan entah apa lagi. Kayaknya sih ada minyaknya. Rasanya??? Entahlah karena luput aku coba. Soalnya keasikan sama makanannya. Perlahan tapi pasti menu yang tersaji berpindah keperut kami masing-masing. Yang tersisi hanya noodlenya saja. Pas untuk berdua dan lumayan enak.

Kapan-kapan mau coba lagi dengan rasa soup yg berbeda. Harganya menurut aku lumayanlah (mirip dengan suki). Kemarin sih masih diskon 50%. Lumayan kan.
Cuma masih sepi (entah kalo pas malam atau weekend).

Wednesday, October 8, 2008

Thailand Tour - Singapore (last day)

Hmmm.... Pagi ini adalah pagi terakhir ada morning call. Dan acara hari ini adalah bebas.

Habis sarapan, aku sempatkan jalan ke Border (toko buku) di pojokan antara Orchard Road yang terkenal dan Scott Road. Jarak tempuh kesana dari Orchard Hotel adalah sekitar 10 menit dengan kendaraan alam alias jalan kaki. Cukup dekat.

Tujuan utama kesana adalah mencari buku "1000 places to see before you die". Dulu aku sempat lihat buku itu di Kinokuniya Singapore maupun Jakarta. Tapi gak beli karena tebal dan berat. Sekarang rasanya aku membutuhkannya karena aku penasaran mana saja tempat yang perlu aku lihat terutama di Indonesia. Rasanya kok kebangetan ya gak pernah pergi tempat yang harus dilihat dinegara sendiri.
Well, ternyata buku yang mirip itu ada banyak sekali. Ada juga buku tentang 500 island to see before you die. Jadi bingung juga. Tapi aku putuskan untuk beli pilihan awal saja.
Oh ya, Border ini adalah toko buku yang cukup besar dengan pilihan buku yang sangat banyak. Aku suka kesini dan melihat buku-buku. Banyak macamnya dan sangat bagus. Tapi jika mau mencari buku bacaan untuk anak-anak, lebih banyak di Kinokuniya di Ngee Ann City (samping Takashimaya). Letaknya juga di Orchard Road. Dulunya ada lagi satu toko buku yaitu Populer tapi sudah tutup beberapa tahun yang lalu. Kinokuniya ada juga di Jakarta yaitu di Plaza Senayan dan Plaza Indonesia. Dulunya di Surabaya juga ada tapi super kecil dan sekarang sudah tutup.
Well, saat aku mencari buku tentang kesehatan, masak memasak (duhhh padahal gak bisa masak), diet dll, aku mencarinya di Border. Di kinokuniya juga ada tapi pilihannya lebih banyak di Border dan tempatnya juga nyaman. Capek berdiri bisa duduk dibangku yang disediakan atau duduk dilantai. Aku pernah sih membandingkan buku yang akan kubeli dengan cara duduk dilantai. Maunya sih beli semua buku tapi apa daya tidak bisa beli banyak karena terbatas dengan timbangan bagasi.

Selesai beli buku aku balik hotel untuk siap-siap mudik. Untunglah secara group tidak over weight malah ada kelebihan 15 kg. Padahal petugas daratnya sadis banget. Pas 20 kg / org, tidak boleh lebih. He...he....

Tak terasa sudah 9 hari meninggalkan rumah dan negara tercinta. Berpisah dengan teman baru.

Rasanya gimana gitu memikirkan besok harus kerja lagi setelah sekian hari libur. Yah namanya hidup. Segala sesuatu ada waktunya. Ada waktu untuk kerja. Ada waktu untuk libur. He...he...


NOTE: untuk belanja ternyata lebih murah di Bangkok. Makanan juga murah dan enak-enak. sayangnya tidak sempat mencicipi makanan di pinggir jalan yang konon enak dan murah. Buahnya juga enak dan murah. Begitu pula dengan snack seperti jenis-jenis keripik cumi, dendeng cumi dll.

Sent from my BlackBerry® wireless device

Monday, October 6, 2008

Thailand Tour - Singapore ( Day 8 )

Pagi ini dimulai dengan salah lihat jam. Berhubung gelap, aku lihat jam di HP ku. Aahhh masih pagi. Aku lupa bahwa jam di Singapore lebih cepat 1 jam. Maka setelah mandi, aku ditelpon sama teman seperjalanan karena kami janjian mau pergi ke China Town dan Bugis Village. Cuma gak janjian jamnya berapa.
Ternyata mereka sudah selesai breakfast. Dan aku bilang untuk pergi duluan dan aku nyusul saja.

Lalu aku breakfast deh. Menunya hampir sama dengan yang di Thailand. Standard hotel deh. Sudah mulai bosan nihhh....

Saat lagi makan, ternyata mereka balik dan nunggu aku. Akhirnya kami berempat pergi ke China Town naik taxi. Habisnya sekitar SGD 7. Tiba disana 09.45 dan masih banyak yang tutup. Akhirnya muter-muter aja. Disana tidak terlalu lama, dari sana kami jalan ke Central Plaza. Mal yang baru dan masih sepi. Cuma disini banyak makanannya.


Aku mencoba udon yang konon enak di WAKARU Japanese Restaurant. Disini ada banyak jenis udon dengan variasi yang berbeda. Ada creamy udon juga lho. Pesanan teman: creamy scallop udon. Rasanya hmmmm.... Uenakkkk bangetssss deh. TOP deh. Unik sih. Rasanya creamy dan udonnya kenyal.

Hanya saja saat menghidangkannya, aku sangat shock karena dihidangkan dalam mangkuk yang super besar (mirip wastafel mini).


Kalo aku sih coba nabeyaki udon. Mau bedakan rasanya dengan yg aku makan di Hotel Mulia. Enak mana gitu lho. Ternyata sama enaknya. Harganya SGD 14. Lebih murah daripada di Hotel Mulia.

Kedua udon tersebut layak dicoba. Oh ya, konon di Jakarta tepatnya di EX plaza sudah dibuka tapi bukan yang Wakaru Japanese tapi Wakaru Japanese and pasta restauran. Wakaru di Singapore ada 2 juga yaitu yg murni Japanese food dan yang satunya lagi yang ada pastanya. Nah yang kami datangi adalah yang pure Japanese nya.

Selesai makan, kami segera naik taxi nenuju Bugis Village dan Bugis Junction. Di Bugis Village, terkenal dengan barang-barang unik dan kebanyakan sih buat anak ABG. Harganyapun lebih murah dan bisa nawar. Cuma nawarnya gak terlalu banyak paling banter sekitar 5-10%. Tempatnya sih seperti kios-kios dan panas karena tanpa AC. Luas dan banyak gang-gangnya. Rame banget deh disana.
Kalo di Bugis Junction lebih mirip mal dengan AC yang dingin. Luas juga sih. Yang jelas harganya lebih murah dikit jika dibandingkan dengan di Orchard.
Di Orchard Road kebanyakan barang branded.

SENTOSA ISLAND
Sore hari kami rombongan jalan sendiri ke Sentosa Island naik monorail dari Vivo City untuk lihat Song of the Sea. Tiket monorail + tiket masuk nonton Song of the sea adalah SGD 11.
Pertunjukannya di tepi laut. Letaknya persis di samping turun dari stasiun monorail. Sangat dekat. Bisa menampung banyak orang. Duduknya di tribun seperti nonton bola di stadion. Pertunjukkannya tentang bagaimana mengeluarkan Princess Ami dengan nyanyian. Bagus banget. Ceritanya sih tidak terlalu panjang. Pendek saja sekitar hampir sejam. Yang bagus adalah permainan sinar laser dan air. Bisa menimbulkan karakter dan bergerak. Juga ada api yang tiba-tiba muncul. Panas dan banyak. Namun masih dalam jarak yang aman dengan bangku penonton. Juga ada kembang api yang bagus. Overall, bagus untuk anak-anak.

Note:
Perlu antri yg sangat panjang jika mau taxi. Apalagi jika bersamaan dengan jam pulang pengunjung. Lebih baik naik MRT walaupun jalannya lumayan jauh. Hitung-hitung buang kalori.

FOOD REPUBLIK
Kami makan malam di Food Republik semacam pujasera kalau di Indonesia. Banyak macamnya. Ada makanan korea, dimsum, nasi hainan, rojak, dan lain-lain. Yg enak adalah roti gorengnya.
Aku sih makan nasi hainan (rasanya biasa saja) dan rojak (lihat tulisan tentang rojak diblog ini).



Sent from my BlackBerry® wireless device