Sunday, November 30, 2008

Bakso Pak Djo

Beberapa minggu terakhir ini, setiap habis fitness (kalo gak kemalaman) sejam kemudian aku pasti sudah mampir di bakso Pak Djo di depan Bioskop di Tunjungan Plasa.
Gimana mau kurus coba.....
Habis fitness makan bakso.
Gak ngefek deh kalori yang terbuang saat kardio.

Sejak di bilangi sama Cipto dan mencobanya, aku langsung tergila-gila. Dasar aku doyan bakso, maka dengan mudahnya cara makan bakso baru ala pak Djo sangat merasuk aku.

Bakso Pak Djo ini adalah salah satu bakso yang cukup terkenal dikota Surabaya. Lokasinya di dekat SMA Petra Manyar. Sejak aku sekolah, sering makan disana terutama saat akan pratikum.
Bakso ini juga ada di Pujasera di Galaxy Mal.

Kalo bakso tanpa kuah hanya ada di Tunjungan Plaza dan Galaxy Mal, tepatnya di depan bioskop 21. Dimakan dalam wadah plastik tanpa kuah dengan bumbu diatasnya. Ada 3 macam bumbu: original, manis pedas dan BBQ.
Kita bisa memilih antara: Siomay, bakso halus maupun kasar, tahu dan gorengan. Oh ya ada bakso telur juga loh.
Awalnya aku selalu beli 2 bakso halus, 2 siomay dan 1 tahu dengan saus original yaitu kecap manis, saus tomat dan sambal. Dan diatasnya ditaburi bawang goreng. Makannya dengan tusukan dari bambu (seperti tusuk sate).
Makannya sambil jalan. he...he. Disana tidak disediakan tempat duduk sih.
Tapi sekarang, aku ganti dengan 2 siomay, 2 tahu dan 1 gorengan. alasannya sih cuma mau mengurangi daging merah. Gak masuk akal ya...
Harganya 1 porsi ( 5 biji) Rp 10.000. Sedangkan bakso telurnya Rp 5.000/biji.

Kyoho Grape

Senin lalu aku ditelpon Pak Candra, Manager Ranch Market Surabaya yang mengabarkan kalo ada varian grape yang uenakkk.... dan cuma datang 10 pak saja.
Well, karena tertarik dan yakin kalo Pak Candra bilang uenakk pasti uenakk...
So, aku bilang tolong disimpankan 1 untuk aku dan akan aku ambil Selasa atau Rabu.

So, pada hari Rabu setelah selesaikan sedikit urusan dikawasan Dharmahusada, aku langsung meluncur ke Ranch Market di Galaxy Mal. Sesampai disana, aku langsung menuju rak buah dan mencari anak buah Pak candra untuk meminta pesananku. Sambil menunggu, aku sekalian beli beberapa buah lain yang memang bagus-bagus disana.
Tak lama kemudian salah satu anak buahnya memberikan Grape itu dan alamakk... sudah dibungkus plastik dan rapi jali. Kecil juga nih anggur.... Dalam bungkusan itu cuma setangkai aja. Astaga... dikit amat ya.

Setelah bayar, aku sempat berpikir kenapa ya kok kali ini belanjaanku mahal banget. Biasanya gak semahal ini, so sambil berpikir aku jalan meninggalkan area supermarket menuju mobil. Terlintas sih masalah USD uang menggila akhir2 ini. Apa karena USD yang lagi mahal ya?
Minggu lalu aja gak habis sekian ratus ribu.. Duh....
So, sesampai di mobil aku langsung melihat struknya dan nampaknya sih normal saja kecuali 1 item yang tertulis Rp 175.000,-. Apa ya gerangan itu.. Ternyata oh.. ternyata yang membuat aku terkejut, terhenyak dan shock.. whateverlah.. adalah di Grape itu.

Rencana mampir kerumah untuk menaruh buah itu tapi karena terburu-buru balik kantor, so aku putuskan langsung ke kantor aja. Sepulang dari kantor aku lupa kalo sempat belanja buah.. Gibolan bangetssss....
Malamnya saat buka kulkas, teringatlah aku kalo aku habis belanja Grape yang alamak muahalll...
Tanpa buang waktu, langsung kubuka bungkusnya dan dicuci.

Saat disajikan asisten, aku melihat dengan takjub anggur ini. Kulihat dengan teliti dan amati dengan cermat. Penampilannya sih seperti anggur biasa. Ukuran per buahnya cukup besar seperti anggur Red Globe. Warnanya agak tua mendekati kehitaman.
Saat kugigit, terasa agak sepat dibagian kulitnya dan daging buahnya sangat uenakkk...
Manis dan juicy. Butir kedua kuambil dan langsung hap... masuk semuanya. Pelan2 kukunyah, ternyata antara kulit dan dagingnya sangat mudah terpisah. Jadi saat mengunyah anggur itu, tanpa dikupas, didalam mulut bisa terpisah sendiri. So, aku buang aja kulitnya yg sepat itu dan nikmati daging buahnya.
Butir ketiga, terasa sedikit beralkohol. Cuma aku heran, apa akibat berada didalam mobil yang terlalu lama atau memang seperti itu. Whatever lah.. anggap aja minum wine he..he...
Cuma aku agak menyesal dikit kenapa ya kok gak mampir rumah untuk turunkan anggur itu sehingga bisa tahu rasa sebenarnya.

Tadi pagi pak Candra sms dan nanya gimana rasanya anggur Kyoho itu. Aku bilang ueanakk...
Cuma harganya yg gak enak.
Kata pak Candra Kyoho Grape itu adalah the best and the most expensive grape in the world.
Oh ya, anggur itu cuma bisa ditemukan di Jepang dan termasuk jenis yang langka.
Dan aku termasuk salah satu dari 10 pelanggan Ranch Market yang cukup beruntung yang bisa mencicipi anggur itu.
Well, apakah perlu bangga atau sedihh...
Bangga karena bisa mencicipinya, sedih karena melanggar tekad untuk mengurangi beli produk impor dalam rangka mengurangi dampak global warming (dari BBM).

Thanks to Pak Candra, Ranch Market Surabaya atas informasinya dan atas kebaikannya untuk menyimpan 1 untuk aku.


NB: masih menunggu kedatangan strawberry Korea yang uenakk dan manis.. di Ranch Market.

Sunday, November 9, 2008

Honeymoon Dessert @ TP IV

Saat melihat nama tempatnya aku jadi tertarik untuk mencoba.
Akhirnya niat itu terlaksana juga pada hari Jumat kemarin.

Sesuai dengan namanya menunya adalah macam-macam dessert yang tampak menggugah selera. Ada juga duriannya loh.
Setelah berlama-lama memilih dan bertanya sama waiternya, kami memilih ketan hitam dengan mangga (duhh apa ya namanya), buah campur dengan saus kelapa (santan kali ya) dan ronde dengan juice almond. Lupa semua nama menunya. Tidak kucatat sih.

Ok yang pertama adalah ketan hitam dengan irisan mangga + saus vanila (rasanya ada santannya juga). Mangganya enak dan manis (he...he...). ketan hitamnya lumayan lah. Cuma sausnya yg kurang enak.

Menu kedua adalah campuran buah (lagi2 ada mangga), melon, dll + saus kelapa (menurut aku sih santan namanya). yg ini rasanya biasa saja.

Menu ketiga adalah ronde dengan juice almond. Rondenya hambar tapi isi kacangnya sangat manis. Harusnya sih pas tapi entah kenapa terasa hambarnya. Apakah karena isi kacangnya yg sangat kecil sedangkan tepungnya lebih banyak sehingga saat digigit yang sangat terasa adalah hambarnya rasa tepungnya. Juice almondnya biasa saja.

Overall tidak terlalu istimewa. Dengan harga yang dipatok, rasanya kami tidak mau kembali lagi. Entah gimana rasa duriannya. Hanya saja aku malas untuk kembali untuk sekedar mencicipi durian disana.

Hal ini berbeda dengan kedai dessert yang aku coba di Hong Kong. Honeymoon dessert juga ada lho di HongKong. Aku baru ingat ternyata yg aku makan di Hong Kong bukan honeymoon dessert tapi yang lainnya. Sayang aku lupa namanya. Yang pasti adalah di Causeway Bay dan persis didepan WTC. Disini dessert terutama duriannya sangat enak dan membuat aku ketagihan untuk makan disana. Nyam..nyam...nyam....

Thursday, November 6, 2008

Mongolian Restaurant @ Supermal, Surabaya

Kemarin aku benar-benar jenuh dengan makanan di CITO (sebelah kantor). Hampir tiap hari lunck ku berasal dari sana (bukan aku yg kesana tapi titip beli, he...he...). So, kemarin siang aku niat kabur dan cari alternatif lain. So, aku bikin janji untuk lunch bareng ama Cipto di PTC.
Karena masih agak flu, aku berniat makan sesuatu yg hangat dan berkuah. Niat awal sih mau makan udon di Oba Japanese Restaurant di PTC. Tapi berhubung pas lewat dan aku lihat ada restaurant baru, maka aku berniat mencobanya.

Setelah mampir ke Tokonya Cipto, kami langsung kesana. Tempatnya lumayan luas dan berada pas di depan dan bersebelahan dengan Dapur Hotplate dan satu deret dengan Oba. Di promosinya katanya the first Mongolian Restaurant in Indonesia. Benar gak ya????

Pas kami kesana, banyak tempat yang kosong (cuma 1 yg terisi + meja kami). Mejanya lumayan banyak, ada indoor dan outdoor. Berhubung siang hari dan kami tergolong non smoker, maka kami milih duduk didalam ruangan yg ber AC. he..he.. Kamipun memilih duduk di sofa. Yang bikin aku geleng kepala adalah mejanya yg berbentuk kotak yang sama sisi (bujur sangkar kali ya) dan jauhhh kalo duduk berhadapan.
Oh ya nama lengkapnya adalah Mongolian Restaurant Dip Soup. Sesuai dengan namanya menu disana berbentuk soup yang diberi macam-macam isi (seperti Shabu-shabu ala Jepang atau Suki ala Thai). Cuma disini soupnya ada 6 macam. Ada vegetable soup, flower soup, spicy soup, ginseng soup ( dan lupa). Isinya banyak antara lain: daging sapi, gindara, hipio, cumi-cumi, crab stick, haisom, jamur-jamuran dll. Selain soup juga ada menu BBQ (mirip yakiniku). Karena aku masih agak flu maka kami memilih hidangan yang set dengan spicy soup. Isinya: udang, beef, crab stick, tahu, suun, jamur2an, bakso sapi, bakso ikan, hipio, haisom ( ehmmm apa lagi ya??)

Saat dihidangkan, aku bingung karena pancinya benar2 kecil dan padat berisi. Setelah mendidih, aku mencoba kuahnya. Sesendok kuambil dan kutaruh di mangkuk kecilnya. Warnya merah (seperti soup Tom Yam), dan rasanya agak pedas dan terasa berempah seperti kari. Awalnya aku sempat merasa agak gimana gitu karena kari adalah salah satu makanan yang tidak aku sukai. Tapi kemudian rasa karinya jadi hilang.
Sesuap demi sesuap kami coba dan tersa enak juga. Hangat dan sedikit pedas. Kami juga diberi saus. Ada 2 macam saus yaitu pedas dan tidak pedas. Aku milih yg tidak pedas dan Cipto yg pedas. Sausnya sendiri berisi cincangan bawang putih goreng dan entah apa lagi. Kayaknya sih ada minyaknya. Rasanya??? Entahlah karena luput aku coba. Soalnya keasikan sama makanannya. Perlahan tapi pasti menu yang tersaji berpindah keperut kami masing-masing. Yang tersisi hanya noodlenya saja. Pas untuk berdua dan lumayan enak.

Kapan-kapan mau coba lagi dengan rasa soup yg berbeda. Harganya menurut aku lumayanlah (mirip dengan suki). Kemarin sih masih diskon 50%. Lumayan kan.
Cuma masih sepi (entah kalo pas malam atau weekend).