Wednesday, June 11, 2008

Pelayanan di Airport Juanda Surabaya bagi pengguna kursi roda

Baru-baru ini saya melancong ke negara tetangga dan saya mengamati airport negara tetangga dan saya bandingkan dengan airport Surabaya. Namun bukan segi besarnya airport yang saya amati namun sisi pelayanan bagi penumpang pemakai kursi roda.


Pengamatan saya dimulai saat di bandara Changi Singapore. Kebetulan ibu saya baru memakai kursi roda sejak di Singapore (bukan karena sakit lho, hanya karena jalannya jauh dan kami tidak ingin dia capek jalan). Seharusnya kursi rodanya bisa dimasukkan bagasi dan kami bisa minta kursi rodanya bandara namun karena demi mengurangi bagasi maka kami putuskan untuk memakai kursi roda sendiri.

Saat check in di bandara, kami katakan pada petugas Singapore Airlines bahwa ibu saya memakai kursi roda. Diapun bertanya apakah bisa jalan? Saya katakan bisa dan kami pakai kursi sendiri. Tak lama kemudian diapun menghubungi petugas bandara khusus bagian pengantar kursi roda untuk mendorong kursi roda ibu saya. Kami yg pertama kali melakukan ini sempat merasa gak enak karena diantar dan kebetulan mau lihat2 toko disana. Namun petugas ground SQ tetap kukuh untuk mengantar sejak dari counter check in. OK lah daripada ribut2. Ternyata tidak salah kalo kami akhirnya "terpaksa" menerima karena pada saat masuk ke imigrasi, kami melalui jalur khusus crew dan tdk perlu antri di depan counter imigrasi yg lumayan banyak pengantri. Thanks God.
Saat mau ke tioletpun tetap diantar bahkan keluar masuk Duty Free. Layaknya menggaji seorang suster deh. he...he...
Masuk ke pesawatpun diantar dan malah sama pramugarinya dituntun hingga duduk dan diberi selimut. Lumayan.
Begitu pula saat mau keluar dari pesawat, kami keluar terakhir bersama dengan penumpang lain pemakai kursi roda. Di dpn pintu pesawat sdh menunggu barisan pengantar kursi roda.

Bandara International Hong Kong. Saat tiba di Hong Kong kamipun tidak perlu antri di counter imigrasi yg ajubilahhhh banyak yg antri. Lagi2 jalur khusus kami lalui dan hanya paspor kami yg diminta dan petugas yg membawa masuk dan memintakan stempel imigrasi dari petugas bandara. Keuntungan lagi. Dalam hal bagasi pun demikian, bagasi kami diberi tanda khusus dan lagi2 kami dibantu untuk angkat bagasi. Service yg memuaskan.
Saat kembali dari HK utk menuju Indonesia via Singapore lagi, pelayanan yg sama kami dapatkan sejak dari check in hingga masuk pesawat. Yg paling menyenangkan adalah kami diantar dengan mobil bandara saat pindah terminal (krn transitnya cuma 1 jam dan perlu jalan yg lumayan jauh) di Singapore. Bayangkan dengan naik mobilnya saja memakan waktu tempuh sekitar 10 menit apalagi kalo jalan kaki.

Bagaimana dengan di Indonesia khususnya Surabaya???
Pikiran saya jadi agak terganggu sedikit. Akahkah pelayanan yg sama kami dapatkan atau malah lebih buruk?
Sesampai di Surabaya, petugas bandara sdh menunggu di pintu pesawat. Good poin. Berarti sama.
Kemudian saat lewat imigrasi juga diperlakukan yg sama. Very good. Gak kalah.
Ambil bagasi juga dibantu. He...he... sangat bagus karena koper lumayan berat.
Dan diantar hingga di mobil.
2 thumbs for Bandara Internasional Juanda Surabaya.
Bagusnya lagi petugas di Juanda tidak mau menerima pemberian tanda terima kasih kami (semacam TIP gitu). Sedangkan di Singapore dan Hong Kong mau menerima.

So, kesimpulananya pelayanan di bandara Juanda untuk pengguna kursi roda tidak kalah dengan di Changi dan Hong Kong bahkan lebih bagus karena tidak mau terima tip. Bukan masalah uangnya tapi ketulusan membantu dan menjadikan pelayanan itu sebagai bagian dari pekerjaannya. Salut buat petugasnya.
Semoga hal ini bisa berlangsung terus dan mendukung Visit Indonesia Year karena pelayanan yg bagus di bandara sangat penting mengingat bandara adalah pintu gerbang saat memasuki suatu negara / kota.


NB: entah bagaimana dengan maskapainya. Mengingat saya memakai SQ bukan GA.

No comments: