Friday, December 21, 2007

Surabaya: Rujak manis @ Polisi Istimewa

Setelah menulis tentang Rojak di Singapura, saya jadi tergoda untuk makan rujak manis ala Indonesia.

Di Surabaya ada beberapa jenis rujak yaitu rujak cingur (yang sangat terkenal), rujak manis, rujak tolet (disebut juga rujak madura dan sudah jarang ada penjualnya) dan rujak gobet.
Kali ini, saya ingin bercerita tentang rujak manis atau salah buahnya Indonesia.
Next time, akan saya ulas rujak-rujak yg lainnya.

Di Surabaya, pusat perjual rujak manis adalah disepanjang jalan Dr. Soetomo dan Polisi Istimewa (dahulu juga bernama Dr. Soetomo). Dikedua jalan ini berjejer penjual rujak manis dengan rombong-rombong hijau dengan kaca di sisi depannya untuk mendisplay buah-buahan yg dibawa dan diatasnya seperti payung yg besar untuk melindungi bapak penjual dari teriknya matahari. Di tiap rombong tergantung pula krupuk yg sudah dibungkus dalam plastik bening dan tak lupa ada nama penjualnya. Selain itu juga terdapat berbungkus-bungkus rujak manis yg siap dijual. Di rombong itu sendiri selain display kaca juga terdapat semacam kotak hijau untuk tempat bumbu, plastik tempat makanan dan kantung plastik.
Namun tidak disediakan kursi untuk makan disana karena rata2 pembelinya membawa pulang rujaknya untuk disantap dirumah atau dikantor.

Dari sekian penjual rujak manis yg ada, langganan saya adalah Pak Muji yang nongkrong di jalan Polisi Istimewa setelah tikungan Nokia Centre. Bapak satu ini sangat ramah dan boleh memilih buah yg kita mau. Untuk rasa bumbu rujaknya, saya tiap rombong memiliki rasa yg standard.

Bumbu yg dipakai adalah: gula jawa, potongan kacang tanah dan sedikit cabe rawit.
Buah-buahannya: mangga muda, mentimun, bengkoang, nenas, papaya, melon, semangka, nangka (tergantung musim), jambu air dan tahu goreng. Tetapi tidak semua buah-buahan ada dan tergantung pada musimnya.

Biasanya saya membeli rujak manis, saat siang hari dimana lagi panas2nya mentari. Asamnya mangga muda dipadu dengan manis dan pedasnya bumbu rujak dan dibarengi dengan krupuk yg kriuk-kriuk.. wowww... sangat menyenangkan dan cukup mengenyangkan buat ukuran lambungku.

Buah adalah santapan sehat yg kaya akan serat dan vitamin yg dibutuhkan tubuh. Semacam salad buah tapi ala Indonesia. Bumbunyapun tidak menambah lemak ditubuh kita tapi untuk penderita DM, kudu berhati-hati karena gulanya sangat manis.

Saturday, December 15, 2007

Singapore: Rojak @ Food Republic

At the end of Nov, me, my mom, auntie and cousins went to Singapore for medical Check up and see some doctors for my auntie and my mom's health.
We went there for about 8 days. A very long time in Singapore.

As usual, I always eat laksa, tom yum noddle soup and mee hun, mee poh dry and stingry.
But at this time I will focus on Rojak. The new meals that I try this time.

Rojak is the same food like in Surabaya that is called rujak. In Surabaya, there are many kind of rujak that is: rujak manis, rujak cingur, rujak tolet, rujak gobet). Rojak is like a combination between rujak manis and rujak tolet. The sauce is consist of peanuts, chili, "petis", "asam", a kind of lotus ( in Surabaya we use jambu klutuk), white sugar (in surabaya we use "gula jawa" and sweet soy sauce / kecap manis) and garlic.

Rojak is a kind of fruit salad and used a special sauce. Rojak consist of mango, bean sprout, bengkuang, pineapple, "cakue", fried tofu.
The taste is nice but not very special. I still like rujak in Surabaya.

Surabaya: D' Jang Geum - Korean rest

Beberapa hari yg lalu, sepulang dari mengambil hadiah dari salah satu Bank papan atas, aku meluncur ke arah Wiyung utk menuju rumah teman mengantarkan dokumen. Dalam perjalanan kesana, tiba-tiba aku merasa sangat lapar. Berhubung daerah Wiyung kurang ada pilihan makanan, maka aku meluncur ke arah mayjend sungkono untuk mencari sesuap makanan disana. Dalam perjalanan, aku mulai berpikir akan makan apa disana??
Sambil berpikir, terbersitlah ingatan akan D'jang Geum Restoran yg konon baru di Surabaya.
Sebagai penyuka makanan korea, meluncurlah aku kesana.

Sesampai disana, kami disambut dengan teriakan meriah dari para waiters disana. Kira2 ucapannya spt selamat datang. (maybe)

Kami tamu kedua disana (karena masih 17.30) dan belum saatnya org2 makan malam. Namun sekitar pukul 18.00 mulai ramai dan kebanyakan tamunya adalah orang Korea. Mereka rata2 masuk ke VIP Room.
Tempatnya sangat luas dan tersedia banyak VIP room baik di lantai dasar maupun di lantai 2. Kami sih lebih memilih duduk di meja biasa dan di ruangan besar. he...he...
Banyak ornamen khas korea seperti ada toples berisi ginseng, ada boneka2 berpakaian khas korea, foto Jang Geum (sesuai dengan namanya nih).

Menu yg ditawarkan tidak terlalu banyak variasinya dan rata2 standard makanan Korea seperti: bulgogi, bulkalbi, soup, noddle dll. Juga ada shabu2.
Kami memilih beef prime ribs aja. Yg membuat kamu bengong dan sedikit berdebat dengan sang waiter adalah kami diharuskan mengambil 2 porsi karena ada free soupnya. Jika kami pesan 1 aja, tidak bisa. Disarankan utk memesan bulgogi saja jika mau order 1 macam beef. Padahal bulgogi tdk terlalu aku suka. Dan pelayannya kekeh tidak mau di order 1. Tetap harus 2 porsi walaupun bisa di gabung dng menu lain. Pilihannya cuma 2, prime steak atau pork ribs. Berhubung aku bukan penggemar pork, maka aku memilih 2 porsi prime ribs aja. Dan kami memperoleh 1 soup tofu sbg complementarynya. Ok lah daripada capek berdebat.

Setelah memesan makanan, se- jug teh dingin keluar. Warna tehnya bening dan mirip teh hijau gitu cuma rasanya hambar dan kayaknya minum air putih dengan sedikit rasa teh. he...he.. atau memang begini rasanya teh korea???
Tak berapa lama menunggu, nongollah side dish nya. Macamnya lebih banyak jika dibandingkan dng resto korea lainnya yg ada di surabaya, tapi tetap lbh sedikit jika dibandingkan dengan yg di Jakarta. Selain must have side dish yaotu kimchi, ada juga 2 bulatan kecil telur dadar dan seafood, labu, tauge, 2 macam salad (kalo yg ini, salah satunya sangat sesuai seleraku karena ada rasa jeruknya), sayur (entah apa), sejenis lobak, dll total ada sekitar hampir 10 macam. Jadi penuh deh mejanya. Rasanya enak2 kecuali lobaknya.

Menu utamanya lbh besar potongannya jika dibandingkan dengan yg ditempat lain. So, mulailah sang waiter memanggang didepan kami. Setelah matang, potongan daging kami bungkus dengan selada dan hap masuk mulut deh. Dagingnya empuk dan sausnya lumayan. Rasanya sih biasa aja dan gak terlalu istimewa. Tak terasa 2 porsi telah pindah ke perut kami.
Soupnya kurang menggigit, dan kerangnya terasa agak amis. Porsinya kecil aja (cukup sih utk 1 org).

Dessertnya semangka dan melon dalam potongan besar dan masih melekat di kulitnya. Juga ada ginseng campur madu.

Total yg harus dibayar adalah 340K utk 2 porsi daging (32oK) dan 2 porsi nasi (20K). Lumayan mahal jika dibandingkan dengan Resto Korea faveku yg ada di Jakarta.
OOpppppssssssss jadi pengen ke Jakarta dan makan korean food di sana.